Viewflipping ebook version of Peran Kriya Seni Pada Pembuatan Produk Recycle published by purinugroho77 on 2022-02-06. sering muncul dan menjadi permasalahan bersama yang harus diselesaikan. dalam menangani masalah sampah. Tujuan penulisan artikel ini untuk mengkaji peran kriya seni dalam pembuatan produk kerajinan yang terbuat dari
verb used with object,recycled, recy treat or process used or waste materials so as to make suitable for reuse recycling paper to save alter or adapt for new use without changing the essential form or nature of The old factory is being recycled as a use again in the original form or with minimal alteration The governor recycled some speeches from his early cause to pass through a cycle again to recycle laundry through a washing used without object,recycled, recy pass through a cycle again; repeat a process from the undergo reuse or renewal; be subject to or suitable for further use, activity, etc. The industry will recycle and become profitable once act or process of of recycle1First recorded in 1925–30; re- + cycleOther words from recyclerecyclable, adjectiverecyclability, nounrecycler, recyclist, nounnonrecyclable, adjectiveunrecycled, adjectiveWords Nearby recyclerecurverecurvedrecusancyrecusantrecuserecyclerecyclingredr Unabridged Based on the Random House Unabridged Dictionary, © Random House, Inc. 2023How to use recycle in a sentenceThe body should go pick up that can and carry it home to the recycle mean, look, don’t put your turkey carcass in the recycle of us who recycle, we honestly are trying to put what’s recyclable in the recycle also taken it upon ourselves to change the technology at our recycle happens with this stuff that ultimately is not recyclable, it comes into a recycle plant, is it goes into this kind of contamination in the end, White's music doesn't just recycle these tropes—it transcends Keira Knightley was not the first to recycle her feature custom wallpaper, system sounds, and desktop icons for My Computer, recycle Bin, and Network are about 30 billion in the world, and it is inefficient to recycle EPA has a module on its site to help consumers donate or recycle their old effort to recycle art or literature is part of the same co-writing Dictionary definitions for recycleverbtrto pass a substance through a system again for further treatment or useto reclaim packaging or products with a limited useful life for further useto institute a different cycle of processes or events in a machine, system, etcto repeat a series of operationsnounthe repetition of a fixed sequence of eventsDerived forms of recyclerecyclable or recycleable, adjective, nounCollins English Dictionary - Complete & Unabridged 2012 Digital Edition © William Collins Sons & Co. Ltd. 1979, 1986 © HarperCollins Publishers 1998, 2000, 2003, 2005, 2006, 2007, 2009, 2012
Beranda» Bisnis » 30 Fakta Menarik Tentang Bisnis Kerajinan Tangan Banyak sekali hal yang bisa dijadikan sebagai sumber penghasilan atau bisnis bila kita jeli dan peka dalam melihat peluang. Apapun yang bisa diproduksi menjadi barang yang memiliki nilai guna dan nilai jual yang tinggi, tentu bisa dijadikan peluang bisnis.
Anak-anak suka membuat kerajinan. Menggunakan benda-benda daur ulang untuk membuat kerajinan adalah cara yang menyenangkan untuk mengajari anak-anak tentang manfaat daur ulang. Selama pandemik, ada banyak cara untuk menghabiskan waktu bersama anak-anak di rumah, contohnya adalah membuat kerajinan unik dengan bahan-bahan yang bisa di-recycle. Apa saja yang bisa digunakan untuk kerajinan daur ulang?1. Ikan tutup botolContoh kerajinan dari tutup botol surga bawah lautmu sendiri yang penuh dengan ikan, tanaman, dan gelembung berwarna-warni. Kumpulkan tutup botol plastik dari botol air dan minuman. Warnai tutupnya dengan warna-warna cerah dan buat seluruh kelompok ikan yang ramah. Daripada sisa tutup botol dibuang dan mungkin akan mencemari lingkungan, lebih baik dibuat jadi kerajinan unik dan bisa digantung di dinding Burung hantu koranDaur ulang sampah berupa burung hantu kertas koran anak-anak tentang pentingnya recycle dengan membuat proyek seni yang sangat lucu dengan kerajinan burung hantu yang terbuat dari koran bekas. Terbuat dari sebagian besar koran bekas, kerajinan DIY untuk anak-anak ini memungkinkan mereka membuat burung hantu versi mereka sendiri dengan bereksperimen dengan cat anak-anak ini gratis, hanya perlu koran bekas dan cat air, serta merupakan cara sempurna bagi si kecil untuk mempelajari semua tentang recycle. Kerajinan ramah lingkungan untuk anak-anak ini sangat bagus untuk belajar tentang lingkungan dan pentingnya recycle. Baca Juga GreenBeauty 5 Cara Hemat Energi yang Bisa Dimulai dari Kamarmu 3. Ikan botol air mineralIkan botol air mineral ikan botol air mineral ini mudah dan menyenangkan untuk anak-anak dari segala usia. Desain kerajinan ikan tidak akan ada habisnya. Botol mineral bekas akan menjadi kerajinan yang bagus untuk memulai atau melanjutkan diskusi tentang pentingnya mengurangi limbah, mendaur ulang sampah, dan merawat lautan kita. Menurut penelitian di sebanyak 8 juta metrik ton sampah plastik berakhir di lautan kita per tahunnya. Mengajak anak-anak membawa botol air kosong mereka yang sudah digunakan memberi mereka kesempatan untuk belajar tentang recycle sambil mendiskusikan masalah penting yang dihadapi dunia Tempat pensil kalengKerajinan tempat pensil dari kaleng bekas makanan sangat mudah didapat, bisa mengurangi limbah kaleng dan bisa memperkenalkan anak pada onegreenstep. Libatkan anak-anak dengan meminta mereka membantu menghias kaleng sesuai dengan keinginan mereka. Namun, sebaiknya awasi anak-anak agar tidak terluka oleh pinggiran kaleng yang tajam. 5. Bunga botol bekasKerajinan bunga dari botol air mineral bekas bagian bawah botol air mineral plastik sepanjang beberapa sentimeter kemudian cat dengan cat akrilik sesuai warna kesukaan. Bagian plastik yang melengkung akan menyerupai sebagai kelopak bunga, dan permukaan plastik yang halus akan memberikan hasil akhir cat yang bertekstur dan semi-transparan. Campurkan beberapa glitter ke dalam cat dan tambahkan pom pom dari benang wool di tengah plastik untuk melengkapi buket bunga daur melakukan reuse kemasan plastik tidak bisa sembarangan. Beberapa wadah seperti botol kuteks tidak mudah digunakan kembali karena kualitas toksik enamel kuku dan bahan kimia yang berbahaya jika dibuang ke alam tak mau kita harus recycle, yang mana merupakan proses mengubah sampah apa pun menjadi bahan yang dapat digunakan manfaat daur ulang? Tentu saja selain mengurangi limbah yang dikirim ke tempat pembuangan sampah, daur ulang juga menghemat energi, melestarikan sumber daya alam, dan mencegah polusi dengan mengurangi kebutuhan bahan baku baru, ini adalah upaya besar yang membutuhkan kolaborasi semua orang termasuk perusahaan-perusahaan besar yang ikut menciptakan kemasan-kemasan plastik contohnya, sebagai perusahaan kosmetik besar yang menciptakan berbagai produk dengan kemasan plastik tentu harus ikut bertanggung jawab untuk keberlangsungan kelestarian lingkungan yang seringkali menjadi rusak akibat limbah sampah plastik. Maka dari itu, GarnierGreenBeauty kini membuka terobosan dengan eRecycle sehingga bagi kamu yang tinggal di JABODETABEK bisa langsung pakai aplikasi E-Recycle untuk mendaur ulang sampah kemasanmu!Untuk mengetahui lebih jauh soal Garnier Green Beauty, langsung kunjungi situs ya, yuk bersama-sama mulai lakukan perubahan bersama GarnierxIDNTimes! Baca Juga GreenBeauty Kurangi Sampah dengan 8 Prinsip Belanja Ramah Lingkungan IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis. Recycle mendaur ulang sampah menjadi benda-benda yang memiliki manfaat dan nilai baru. Penerapan sistem 3R bisa dilakukan dengan cara melakukan pengolahan sampah menjadi kompos, membuatnya menjadi bahan kerajinan bernilai, memilih untuk menggunakan kantong belanja kain, daripada menggunakan kantong plastik, bahkan limbah juga bisa dimanfaatkan

Kita mungkin sering mendengar istilah recycle saat belajar tentang daur ulang sampah. Hal ini memang ada kaitannya, karena kata recycle adalah kata dalam bahasa Inggris yang berhubungan dengan upaya mengolah limbah dari berbagai aktivitas manusia. Sampah memang menjadi masalah yang belum terpecahkan saat ini. Sebab, setiap tahun jumlah sampah di berbagai belahan dunia terus meningkat. Khususnya sampah plastik. Merujuk dari Databoks, setiap warga Indonesia menghasilkan sembilan kilogram kg sampah plastik sekali pakai. Hal tersebut menjadikan Indonesia sebagai negara dengan buangan sampah plastik sekali pakai per kapita terbesar keenam di Asia Tenggara pada 2019. Sedangkan dalam periode tersebut, Singapura menempati urutan pertama dengan buangan sampah plastik sekali pakai mencapai 76 kg per kapita. Melihat dari data di atas, jumlah penggunaan sampah plastik masih tergolong tinggi di negara kita. Salah satu upaya yang bisa dilakukan yaitu dengan recycle. Meski bukan solusi jitu untuk menyelesaikan masalah sampah plastik, namun recycle adalah metode yang tepat agar jumlah limbah tersebut dapat berkurang. Selain plastik, limbah lainnya seperti kayu dan logam bisa didaur ulang menggunakan metode tertentu. Dihimpun dari berbagai sumber, simak ulasan lengkap tentang recycle dan manfaatnya berikut ini. Pengertian Recycle Menyulap Limbah Perca Menjadi Barang Bernilai Jual ANTARAFOTO/Yulius Satria Wijaya Recycle adalah kata atau istilah yang menggambarkan tentang upaya manusia untuk mengolah limbah yang dihasilkannya. Mendaur ulang sampah memang bukan jalan keluar untuk mengatasi masalah tersebut. Tetapi dengan memilah sampah yang bisa didaur ulang, maka jumlah limbah dapat berkurang sedikit demi sedikit. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI, kata daur ulang berarti suatu kegiatan atau pemrosesan kembali bahan yang pernah dipakai. Berdasarkan penjelasan ini, maka kita bisa mengartikan bahwa recycle adalah aktivitas untuk mendaur ulang kembali barang bekas seperti plastik, kertas, dan sebagainya. Recycle adalah suatu kegiatan positif yang bisa dilakukan mulai dari skala individu hingga kelompok dengan jumlah anggota banyak. Semakin sering kita melakukan recycle terhadap limbah hasil manusia, maka jumlah sampah yang menumpuk di sekitar kita bisa berkurang. Dengan berkurangnya sampah maka lingkungan menjadi bersih dan terhindar dari pencemaran. Jika alam tercemar, bukan hanya manusia saja yang merasakan dampak negatifnya. Lebih dari itu, pencemaran akan merusak ekosistem dan mengganggu keberlangsungan hidup organisme lain. Salah satu contoh recycle adalah dengan memproses kembali bahan yang masih bisa dipakai. Misalnya, kalau seseorang memiliki bekas kotak tisu, maka bahan tersebut dapat dimanfaatkan kembali menjadi barang yang lebih berguna. Mengutip dari situs beberapa waktu lalu salah satu perusahaan alat olahraga ternama yaitu Nike sudah meluncurkan jersey ramah lingkungan untuk klub sepak bola Liverpool. Satu buah seragam tersebut dibuat dari 18 botol plastik daur ulang. Ini menjadi bukti kalau recycle adalah upaya efektif dalam mengurangi jumlah sampah plastik di Bumi. Di luar sana terdapat satu istilah yang terdengar sama dengan recycle. Orang-orang menyebutnya dengan nama upcycle. Walaupun terdengar mirip, kedua istilah ini sebenarnya memiliki perbedaan. Namun tetap memiliki konotasi positif dalam mengurangi limbah. Dilansir dari recycle adalah proses mendaur ulang limbah dengan cara menghancurkan bahan tersebut terlebih dahulu, kemudian dibentuk menjadi barang baru. Contohnya seperti jersey Liverpool yang dibuat oleh Nike. Sementara upcycle, merupakan istilah yang menggambarkan upaya daur ulang terhadap suatu barang yang diubah menjadi barang dengan kegunaan baru, tanpa menghilangkan wujud aslinya. Selain istilah di atas, kata recycle adalah salah satu bagian yang masuk dalam gagasan 3R yang sudah dijalankan beberapa tahun ke belakang oleh berbagai komunitas di seluruh dunia. Konsep 3R Reduce, Reuse, Recycle Menurut Environment Indonesia, konsep reduce, reuse, dan recycle adalah salah satu solusi pengelolaan sampah di samping mengolah sampah menjadi kompos atau memanfaatkan sampah menjadi sumber listrik. Metode ini dapat dilakukan oleh siapapun baik individu maupun secara berkelompok. Sistem 3R terdiri atas reuse, reduce, dan recycle. Reuse berarti menggunakan kembali sampah yang masih dapat digunakan untuk fungsi yang sama ataupun fungsi lainnya. Kemudian reduce merupakan upaya untuk mengurangi segala sesuatu yang mengakibatkan sampah. Sedangkan kata recycle adalah mengolah kembali sampah menjadi barang baru yang bermanfaat. Contoh Recycle Menukil dari situs dan sumber lainnya, berikut beberapa contoh nyata yang bisa kita lakukan dalam mendaur ulang sampah. Hal ini sejalan dengan pengertian recycle adalah kegiatan yang memproses kembali barang tak terpakai. Simak ulasannya di bawah ini Membuat Media Tanam Barang bekas yang sulit terurai oleh tanah bisa dimanfaatkan untuk dijadikan wadah media tanam. Misalnya seperti galon atau ember bekas. Anda bisa mengubahnya menjadi pot tanaman. Selain membuat lingkungan rumah Anda menjadi bersih, mengubah barang bekas dari sampah plastik menjadi pot akan menghemat uang Anda. Sebab, dengan barang tersebut Anda tidak perlu membeli pot untuk tanaman. Mengubahnya Menjadi Mainan Banyak sekali limbah-limbah rumah tangga di sekitar kita yang bisa dimanfaatkan sebagai mainan. Dengan sedikit kreativitas, barang tersebut dapat diubah menjadi produk yang mengandung nilai estetik. Anda mungkin pernah mendengar atau sekedar melihat barang bekas yang disulap menjadi mainan. Barang-barang tersebut merupakan contoh kecil yang bisa Anda tiru dalam upaya mengurangi limbah di planet Bumi. Mengubah Sampah Jadi Aksesoris Cantik Botol plastik bekas ternyata bisa disulap menjadi hiasan untuk lampu kamar tidur. Barang serupa bisa dimanfaatkan, sehingga bisa mengurangi jumlah sampah plastik di sekitar tempat tinggal Anda. Membuat Barang Berbahan Dasar Sampah Plastik Di luar negeri sudah banyak perusahaan yang membuat barang baru dari recycle sampah plastik. Misalnya seragam klub di Liga Inggris yang sebagian di antaranya dibuat dari daur ulang botol plastik. Recycle adalah salah satu upaya yang cukup efektif dalam mengurangi jumlah sampah. Oleh karenanya, Anda bisa memulai mendaur ulang sampah rumah tangga menjadi barang bermanfaat sekaligus membuat lingkungan terlihat bersih.

Manado (ANTARA Sulut) - Provinsi Sulawesi Utara mengembangkan limbah cangkang mutiara menjadi kerajinan yang memiliki nilai ekonomi lebih tinggi.
Waste management is still defined as limited to collection, transportation and garbage disposal. The follow-up of the meaning is the provision of facilities such as garbage bins, garbage trucks and waste collection land. Waste management has not included waste separation. Segregation of waste can minimize the amount of waste that must be discharged to the final place. Segregation of waste can supply recyclable raw materials and handicrafts made from garbage. The manufacture of handicraft products from garbage is still local and requires socialization and training. It is needed to increase the number of craftsmen and garbage absorption on the crafters. Through careful socialization and training, citizens' awareness of waste management becomes advanced by making handicrafts of economic value from waste materials. Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free DIMAS – Volume 17, Nomor 1, Mei 2017 83 Pendayagunaan Sampah Menjadi Produk Kerajinan Nur Fatoni, Rinaldy Imanuddin L., Ahmad Ridho Darmawan Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang Email nurfatoni Abstract Waste management is still defined as limited to collection, transportation and garbage disposal. The follow-up of the meaning is the provision of facilities such as garbage bins, garbage trucks and waste collection land. Waste management has not included waste separation. Segregation of waste can minimize the amount of waste that must be discharged to the final place. Segregation of waste can supply recyclable raw materials and handicrafts made from garbage. The manufacture of handicraft products from garbage is still local and requires socialization and training. It is needed to increase the number of craftsmen and garbage absorption on the crafters. Through careful socialization and training, citizens' awareness of waste management becomes advanced by making handicrafts of economic value from waste materials. Abstrak Pengelolan sampah masih diartikan sebatas pengumpulan, pengangkutan dan pembuangan sampah. Tindak lanjut dari pemaknaan tersebut adalah pengadaan sarana seperti bak sampah, truk sampah dan lahan penampungan sampah. Pengelolaan sampah belum memasukkan pemilahahan sampah. Pemilahan sampah bisa meminimalisir jumlah sampah yang harus dibuang ke tempat akhir. Pemilahan sampah bisa mensuplai bahan baku daur ulang dan kerajinan berbahan sampah. Pembuatan produk karajinan dari sampah masih bersifat lokal dan membutuhkan sosialisasi serta pelatihan. Hal itu dibutuhkan untuk meningkatkan jumlah perajin dan daya serap sampah pada perajin. Melalui sosialisasi dan pelatihan yang seksama, kesadaran warga terhadap pengelolaan sampah menjadi maju dengan bisa membuat kerajinan yang bernilai ekonomi dari bahan sampah. Kata Kunci pendayagunaan, pengelolaan, pelatihan, produk sampah. Pendayagunaan Sampah… Nur Fatoni, dkk. 84 DIMAS – Volume 17, Nomor 1, Mei 2017 PENDAHULUAN Selama ini paradigma manusia tentang sampah hanyalah dengan membuangnya ketempat sampah yang sudah disediakan oleh pemerintah ataupun dibakar dan dibuang ke sungai, namun hal itu tentu berdampak buruk untuk lingkungan, maka utnuk menghindari hal tersebut paradigma itu harus dirubah dengan Prinsip Pengolahan Sampah Berbasis Masyarakat, yaitu Mengurangi Reduce, Menggunakan Kembali Reuse, Mendaur Ulang Recycle. Padahal sampah-sampah tersebut dapat dimafaatkan agar lebih bernilai guna dengan menjadikan sampah-sampah organik menjadi kompos atau dengan melakukan daur ulang sampah-sampah anorganik. Sehingga sampah tidak lagi menjadi sumber penyakit dan berdampak negatif bagi lingkungan melainkan dapat bermanfaat bagi kehidupan manusia. Sampah-sampah anorganik bisa dimanfaatkan menjadi produk kerajinan yang memiliki nilai ekonomi. Pembuatan produk kerajinan berbahan sampah telah dilakukan oleh beberapa kelompok masyarakat namun belum menjadi sesuatu yang dimasukkan dalam sistem pengelolaan sampah. Pengelolaan sampah belum memasukkan pembuatan produk berbahan sampah, baik sampah organik maupun sampah anorganik. Pebuatan produk berbahan sampah sepertinya masih di luar sistem pengelolaan sampah. RW 01 Kelurahan Wonosari Kecamatan Ngaliyan Kota Semarang merupakan lembaga kemasyarakatan yang menaungi 10 Rukun tetangga, profesi penduduk tergolong heterogen, menjadikan komunikasi bersifat kekeluargaan antar penduduk nebjad sebuah kebiasaan. Secara Geografis, letak RW 01 berdekatan dengan jalan raya JL. Sumoharjo Kota Semarang Perbatasan Kota Semarang dan Kabupaten Kendal, Taman rekreasi Margasatwa Kebun Binatang Mangkang Semarang, dan Terminal Mangkang Semarang. Sehingga produksi sampah hariannya cukup tinggi, yaitu sekitar 1 ton untuk setiap 3 harinya. Jumlah produksi sampah dan lokasi penampungan sampah sementara di RW 01 Kelurahan Wonosari Kecamatan Ngaliyan Kota Semarang menjadi suatu masalah yang tak terpecahkan solusinya. Beberapa ide seperti pembuatan bank sampah dan mengolah sampah organik menjadi salah satu gagasannya. Namun karena mayoritas penduduk yang memiliki profesi dan kesibukan masing-masing, sehingga untuk mengelola kegiatan tersebut sangatlah sulit terlaksana. Namun jika tanpa dibarengi dengan tindakan alternatif untuk mengurangi produksi sampah harian akan menyebabkan masalah tentang sampah tidak pernah selesai. Nur Fatoni, dkk. Pendayagunaan Sampah… DIMAS – Volume 17, Nomor 1, Mei 2017 85 Berdasarkan hasil pra-riset di lokasi pengabdian, mebangkitkan kesadaran masyarakat lebih penting untuk tahap awal dibanding dengan menyampaikan model. Maka sosialisasi dan pelatihan keterampilan dalam membuat produk kerajianan berbahan sampah adalah salah satu proses membangkitkan kesadaran melalui menigkatkan rasa ketertarikan dan motivasinya. Antusiasme masyarakat RW 01 menyambut informasi akan adanya sosialisasi dan pelatihan pembuatan produk dari bahan sampah sangat baik. Sampah yang diolah adalah sampah anorganik yang memakan proses tidak begitu lama, sehingga kaum ibu dan remaja putri RW 01 umumnya masih memiliki waktu luang di sela kegiatan mereka sehari-hari dapat berkontribusi. Harapannya dengan bertambahnya wawasan dan keterampilan dalam berkreasi untuk mengolah sampah menjadi produk yang bernilai, bisa menyadarkan masyarakat dalam memaksimalkan pendayagunaan sampah mereka menjadi produk yang dapat digunakan kembali dan mengurangi volume produksi sampah harian dan bahkan timbul gerakan untuk memulai sistem bank sampah agar masalah sampah di wilayah teresebut bisa terurai. PENGELOLAAN SAMPAH Sampah adalah sisa kegiatan sehari-hari manusia atau proses alam berbentuk padat UU No. 18 2008. Sampah adalah suatu bahan yang terbuang atau dibuang dari sumber hasil aktivitas manusia maupun alam yang belum memiliki nilai ekonomis Hartono, 2008. Sampah refuse dalam ilmu kesehatan lingkungan adalah sebagian dari benda atau hal-hal yang dipandang tidak digunakan, tidak dipakai, tidak disenangi atau harus dibuang, sedemikian rupa sehingga tidak sampai mengganggu kelangsungan hidup. Bentuknya bisa pada berbagai fase materi, seperti padat cair dan gas. Berdasarkan pengertian diatas, dapat difahami bahwa sampah adalah sisa kegiatan manusia atau proses alam yang belum memiliki nilai ekonomis, tidak dipakai dan digunakan kembali, tidak disenangi dan harus dibuang sedemikian rupa sehingga tidak mengganggu kelangsungan hidup manusia. Tapi tidak bisa dikatakan juga bahwa sampah merupakan zat akhir yang tak bisa dimanfaatkan kembali, karena terdapat kata “belum memiliki nilai ekonomis, tidak terpakai lagi dan tidak disenangi” yang artinya dapat dikatakan bahwa jika sampah tersebut kembali diberi nilai ekonomis, dan bisa digunakan bahkan disenangi maka sampah tersebut mampu berubah wujud menjadi bukan sampah. Soewedo 1983 menggolongkan sampah menjadi beberapa golongan seperti tergambar dalam tabel 1. Pendayagunaan Sampah… Nur Fatoni, dkk. 86 DIMAS – Volume 17, Nomor 1, Mei 2017 Tabel 1 Penggolongan sampah menurut soewodo sampah dari kegiatan rumah tangga sampah dari kegiatanindustri atau pabrik sampah dari kegiatan perdagangan sampah dari hasil kegiatan pertanian sampah dari hasil pembangunan, dan sampah jalan raya Berdasarkan komposisinya sampah yang seragam sampah yang tidak seragam Sampah padat Sampah cair Sampah gas Berdasarkan proses terjadinya sampah alami sampah non alami sampah makanan sampah kebun/pekarangan sampah plastik, kertas, kulit, kain, kayu, logam, gelas dan keramik, abu dan debu Sementara Wied menggolongkan sampah ke dalam empat kelompok, antara lain  Human excreta yaitu bahan buangan yang dikeluarkan dari sisa zat yang sudah tidak dibutuhkan tubuh manusia, meliputi tinja faeces dan air kencing urine.  Sewage, adalah air limbah yang dibuang oleh pabrik maupun rumah tangga. Seperti air bekas cucian pakaian.  Refuse, merupakan bahan sisa dari proses industri atau hasil kegiatan rumah tangga. Contohnhya panci, botol kaca ataupun plastik, bungkus mie instant atau kopi, atau barang lainnya yang kerap kali dilihat menggunung di tempat-tempat sampah. Nur Fatoni, dkk. Pendayagunaan Sampah… DIMAS – Volume 17, Nomor 1, Mei 2017 87  Industrial waste yaitu bahan-bahan buangan dari sisa proses yang berasal dari kegiatan produksi industri. Contohnya whey, pulp, kulit biji sawit dan lainnya. Menurut Budiman Chandra Chandra, 2007, sampah dapat dibedakan menjadi beberapa pengertian, antara lain  Garbage, merupakan sampah yang mudah membusuk dan dapat terurai dengan cepat, khususnya jika cuaca panas. Sampah ini dapat ditemukan di tempat pemukiman, rumah makan, rumah sakit, pasar, dan sebagainya.  Rubbish, terbagi menjadi 2 yaitu 1. Yang mudah terbakar terdiri atas zat-zat organik, seperti kertas, kayu, karet, daun kering, dan sebagainya. 2. Yang tidak mudah terbakar terdiri atas zat-zat anorganik, seperti kaca, kaleng, dan sebagainya.  Ashes, adalah semua sisa hasil pembakaran dari industri.  Street sweeping, adalah sampah dari jalan atau trotoar akibat aktivitas mesin atau manusia.  Dead animal, adalah segala jenis bangkai binatang besar anjing, kucing, dan sebagainya yang mati akibat kecelakaan atau secara alami.  House hold refuse, adalah jenis sampah campuran misalnya, garbage, ashes, rubbish yang berasal dari perumahan.  Abandoned vehicle, adalah sampah yang berasal dari bangkai kendaraan.  Demolision waste, adalah sampah yang berasal dari sisa pembanguman gedung, seperti tanah, batu dan kayu.  Sampah industri, adalah sampah yang berasal dari pertanian, perkebunan, dan industri.  Santage solid, sampah yang terdiri atas benda-benda solid atau kasar yang biasanya berupa zat organik, pada pintu masuk pusat pengolahan limbah cair.  Sampah khusus, adalah sampah yang memerlukan penanganan khusus seperti kaleng dan zat radioaktif. TEKNIK OPERASIONAL PENGELOLAAN SAMPAH Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 18 tahun 2008, yang dimaksud dengan pengelolaan sampah adalah kegiatan yang sistematis, menyeluruh dan berkesinambungan yang meliputi pengurangan dan penanganan sampah. Pengelolaan sampah adalah sebuah upaya komprehensif untuk menangani sampah-sampah yang dihasilkan dari berbagai aktivitas manusia dan Pendayagunaan Sampah… Nur Fatoni, dkk. 88 DIMAS – Volume 17, Nomor 1, Mei 2017 proses alam, dikelompokkan menjadi enam elemen yaitu, pengendalian bangkitan control of generation, penyimpanan storage. pengumpulan collection, pemindahan dan pengangkutan transfer and transport, pemrosesan processing, dan pembuangan disposal Soekmana, Soma. 2010. Pemisahan elemen-elemen ini sangat penting karena pengelolaan setiap elemen sangat dinamis, khususnya mengikuti perkembangan teknologi dan budaya serta bervariasi dari suatu tempat ke tempat lainnya. Perencanaan sistem persampahan membutuhkan suatu pola standar spesifikasi sebagai landasan yang jelas. Spesifikasi yang bisa digunakan adalah Standar Nasional Indonesia SNI Nomor 19-2454-2002 tentang Tata Cara Pengelolaan Sampah di Permukikman. Teknik operasional pengelolaan sampah bersifat terpadu secara berantai dengan urutan yang berkesinambungan yaitu penampungan, pengumpulan, pemindahan, pengangkutan, pembuangan/pengolahan. Aspek Teknik Operasional merupakan salah satu upaya dalam mengontrol pertumbuhan sampah, namun pelaksanaannya tetap harus disesuaikan dengan pertimbangan kesehatan, ekonomi, teknik, konservasi, estetika dan pertimbangan lingkungan. a Penampungan sampah Penampungan sampah adalah suatu cara penanganan sampah sebelum dikumpulkan, dipindahkan, diangkut dan dibuang ke TPA. Tujuannya untuk menghindari agar sampah tidak berserakan sehingga tidak menggangu lingkungan. Faktor paling mempengaruhi efektifitas tingkat pelayanan adalah kapasitas peralatan, pola penampungan, jenis dan sifat bahan dan lokasi penempatan SNI 19-2454-2002. b Pengumpulan sampah Pengumpulan sampah adalah cara proses pengambilan sampah mulai dari tempat penampungan sampah sampai ke tempat pembuangan sementara. Pola pengumpulan sampah pada dasarnya dikemlompokkan dalam 2 dua sebagai berikut a. Pola Individual Proses pengumpulan sampah dimulai dari sumber sampah, kemudian diangkut ke tempat pembuangan sementara/ TPS sebelum dibuang ke TPA. b. Pola Komunal Pengumpulan sampah dilakukan oleh penghasil sampah ke tempat penampungan sampah komunal yang telah disediakan atau ke truk sampah yang menangani titik pengumpulan kemudian diangkut ke TPA tanpa proses pemindahan. Nur Fatoni, dkk. Pendayagunaan Sampah… DIMAS – Volume 17, Nomor 1, Mei 2017 89 Gambar 1 Pola Pengumpulan Sampah Individual Tak Langsung SNI 19-2454-2002 Gambar 2 Pola Pengumpulan Sampah Komunal SNI 19-2454-2002 c Pemindahan sampah Proses pemindahan sampah adalah kegiatan memindahkan sampah hasil pengumpulan ke dalam alat pengangkutan untuk dibawa ke tempat pembuangan akhir. Tempat yang digunakan untuk pemindahan sampah adalah depo pemindahan sampah yang dilengkapi dengan container pengangkut. Pemindahan sampah yang telah terpilah dari sumbernya diusahakan jangan sampai sampah tersebut bercampur kembali. d Pengangkutan sampah Pengangkutan adalah kegiatan mengangkut sampah yang telah dikumpulkan di tempat penampungan sementara atau dari sumber sampah langsung ke tempat pembuangan akhir. Berhasil tidaknya Pendayagunaan Sampah… Nur Fatoni, dkk. 90 DIMAS – Volume 17, Nomor 1, Mei 2017 penanganan sampah juga tergantung pada penerapan sistem pengangkutan. Tujuan pengangkutan sampah adalah menjauhkan sampah dari perkotaan ke tempat pembuangan akhir. e Pembuangan akhir sampah Pembuangan akhir merupakan tempat yang telah disediakan untuk membuang sampah dari semua hasil pengangkutan sampah untuk diolah lebih lanjut. Prinsip pembuang akhir sampah adalah memusnahkan sampah domestik di suatu lokasi pembuangan akhir. Jadi tempat pembuangan akhir merupakan tempat pengolahan sampah. Secara umum terdapat 3 metode pengolahan sampah, pertama, Metode Open Dumping, Merupakan sistem pengolahan sampah dengan hanya membuang/ menimbun sampah disuatu tempat tanpa ada pengolahan sehingga sistem ini sering menimbulkan gangguan pencemaran lingkungan. Kedua, Metode Sanitary landfill Lahan Urug Saniter. Sistem pembuangan akhir sampah yang dilakukan dengan cara sampah ditimbun dan dipadatkan, kemudian ditutup dengan tanah sebagai lapisan penutup. Pekerjaan pelapisan tanah penutup dilakukan setiap hari pada akhir jam operasi. Dan ketiga, Metode Controlled Landfill Penimbunan terkendali. Controlled Landfill adalah sistem open dumping yang diperbaiki. Sistem pengolahan sampah yang terdiri dari sistem pengalihan open dumping dan sanitary landfill dimana dengan penutupan sampah dengan lapisan tanah dilakukan setelah TPA penuh yang dipadatkan atau setelah mencapai periode tertentu. PRODUK KERAJINAN Produk kerajinan berbahan limbah adalah benda kerajinan yang dibuat oleh tangan-tangan manusia, bukan karya mesin, melainkan keterampilan tangan serta keahlian atau kemahiran tangan dalam mengolah bahan dalam penyusunan teknik dalam proses pembuatan benda kerajinan yang bahan utamanya berasal dari limbah. Contoh tikar yang terbuat dari bekas bungkus kopi ABC dan lain-lain. Produk kerajinan adalah hal yang berkaitan dengan buatan tangan atau kegiatan yang berkaitan dengan barang yang dihasilkan melalui keterampilan tangan kerajinan tangan. Kerajinan yang dibuat biasanya terbuat dari berbagai bahan. Fungsi produk kerajinan dapat dibedakan menjadi dua, yaitu fungsi karya kerajinan sebagai benda pakai dan fungsi karya kerajinan sebagai benda hias. Karya kerajinan sebagai benda pakai meliputi segala bentuk kerajinan yang digunakan sebagai alat, wadah, atau dikenakan sebagai pelengkap busana. Karya kerajinan sebagai benda hias meliputi segala Nur Fatoni, dkk. Pendayagunaan Sampah… DIMAS – Volume 17, Nomor 1, Mei 2017 91 bentuk kerajinan yang dibuat dengan tujuan untuk dipajang atau digunakan sebagai hiasan atau elemen estetis. PEMBUATAN PRODUK DARI BAHAN SAMPAH Program pengabdian ini dikonsentrasikan pada pemanfaatan sampah yang kurang optimal dalam pengelolaannya, agar selain mengurangi volume sampah yang dibuang ke TPA juga menjadi salah satu sumber perekonomian merupakan salah satu momok masyarakat Indonesia, termasuk RW 01 Kel. Wonosari Kec. Ngaliyan. Volume sampah diperhitungkan mencapai 8 ton/minggu menjadikan tidak mengatasi untuk semua sampah dengan cara dibuang. Alhasil ada saja masyarakat yang menumpukkan sembarangan dan membakar sampah pengabdi mempunyai ide program untuk memanfaatkan sampah yang berlebih tersebut agar dapat bernilai ekonomi kembali. Dalam pelaksanaan program pengabdian dengan melakukan beberapa kegiatan yang menunjang terlaksananya program dan terwujudnya kondisi dampingan yang diinginkan dari masyarakat dan tim. Secara beruturan dilaksanakan berbagai program untuk memaksimalkan program penanganan sampah. Pada tanggal 1-4 Juni 2016, pre elementary research ulang dimaksudkan untuk memastikan kesesuaian apa saja yang harus dan akan dilakukan agar benar-benar menyelesaikan masalah tentang keberadaan sampah di sekitar wilayah RW 01. Dimana pelaksanaan langsung ke tempat Ketua RW sebagai pejabat setempat sekaligus survey lapangan langsung. Dari kagiatan ini diperoleh beberapa hasil atau fakta di lapangan. Pertama, volume sampah diseluruh RW 01 diperhitungkan sekitar 8 ton/minggu dengan sistem 2-3 kali pengangkutan menuju TPA setiap minggunya. Kedua, Masih adanya penumpukkan sampah yang tidak dibuang ke penampungan sampah sementara TPS sehingga menjadikan kurang indah dipandang mata dan bahkan mencemari lingkungan, baik dari baunya, mengotori sungai dan ketika dibakar dapat menyebabkan polusi udara. Ketiga, Pembengkakan biaya pengeluaran RW untuk menanggulangi volume sampah, dengan pengakuan ketua RW 01 kel. Wonosari kec. Ngaliyan sebesar Rp. untuk setiap bulannya membayar pengangkut sampah ke TPA dan belum biaya operasional untuk mengangkut sampah dari rumah-rumah ke TPS. Keempat, Kurangnya inisiatif warga untuk memilah sampah, dan bahkan tidak adanya ide untuk memanfaatkan dan mencari solusi kreatif, agar sampah mereka dapat terkurangi dengan cara yang baik. Tidak hanya sekedar meningkatka intesitas pengangkutan sampah. Dan kelima, sudah pernah ada Pendayagunaan Sampah… Nur Fatoni, dkk. 92 DIMAS – Volume 17, Nomor 1, Mei 2017 program terdahulu yang telah dilakukan oleh tim pengabdi Universitas Negeri Semarang untuk memanfaatkan sampah organik di RW 01 untuk dijadikan kompos, namun tidak berhasil. Beberapa hal yang melatarbelakangi alasan ketidakberhasilan program pengabdian sebelumnya antara lain 1. Dikarenakan kurangnya peran dan kesadaran masyarakat serta waktu masyarakat setempat untuk mengolah produk tersebut. Seperti yang diketahui, pengolahan kompos membutuhkan waktu yang lumayan lama, ketelatenan serta fokus untuk tetap mengolahnya agar menghasilkan kompos yang baik. 2. Karena mayoritas masyarakat heterogen namun memiliki profesi yang mengharuskan mereka bekerja dari pagi sampai sore untuk yang berusia produktif, sehingga hanya masyarakat berusia senja yang tidak memiliki kesibukan di jam kerja, membuat kurang efektifnya pengolahan kompos di masayarakat 3. Kurangnya pendampingan secara intensif, baik sesuai agenda kegiatan dan setelah agenda berakhir. Sehingga setelah agenda kegiatan berakhir, maka program tersebut selesai tanpa memberi hasil yang signifikan. Kesimpulan dari hasil pre-elementary yang telah didapatkan, maka tim tidak akan menerapakan pemanfaatan sampah organik untuk dijadikan kompos melainkan lebih memaksimalkan pemanfaatan sampah anorganik untuk dijadikan sebuah produk. Ditambah memaksimalkan sistem pengelolaan sampah dengn sistem bank sampah untuk jenis sampah rumah tangga berbahan anorganik untuk mendukung bahan baku pelatihan sekaligus berusaha mengurangi volume sampah semaksimal mungkin. Program selanjutnya dilaksanakan pada tanggal 1-3 Juli 2016, survey pra pelatihan dimaksudkan agar menyesuaikan bahan baku yang berasal dari sampah anorganik yang paling banyak terdapat di wilayah pengabdian dengan pelatihan produksi produk kreatif. Agar dinilai tepat sasaran dan benar-benar mampu mengurngi jumlah volume sampah yang di buang ke TPS setempat. Hasil survey yang diperoleh meliputi 1. Sampah jenis gelas dan botol minuman plastik 2. Bungkus mie instan, dan bungkus minuman instan sachet seperti Kopi, Susu, minuman serbuk rasa buah, dan sebagainya, 3. Plastik mendominasi sampah jenis anorganik. Berangkat dari hasil survei tersebut, maka pelatihan produksi produk kreatif ditetapkan 3 jenis produk berbahan dasar sampah organik yang sesuai dengan sampah yang terdapat di wilayah pengabdian, yaitu Nur Fatoni, dkk. Pendayagunaan Sampah… DIMAS – Volume 17, Nomor 1, Mei 2017 93 1. Tempat gelas minuman berbahan dasar gelas minuman plastik. 2. Tas berbahan dasar bungkus minuman sachet. 3. Bunga berbahan dasar plastik. Selanjutnya, tanggal 11-14 Juli 2016, komunikasi pada calon peserta pelatihan dan pembahasan tempat pelatihan serta bahan an alat yang diperlukan. Peralatan disediakan oleh tim pengabdi sedangkan bahan disediakan oleh peserta pelatihan. Dimana terdapat 20 orang peserta yang diantaranya 5 orang dari ibu-ibu PKK RW 01 kelurahan Wonosari dan 15 orang peserta dari beberapa perwakilan RT. Konsep yang dibuat adalah menggunakan sampel dari sebagian peserta, dan ketika berhasil dan bernilai, maka akan disebarluaskan ke seluruh masyarakat. Ditindaklnajuti dengan program pengelompokan dan penentuan objek sampah yang dimaksudkan untuk persiapan pembuatan sistem bank sampah pada tanggal 18-20 Juli 2016. Pelaksanaan kegiatan meliputi 1. Menemui karang taruna untuk meminta bantuan mengelola sistem bank sampah di RW 01. 2. Berkeliling wilayah RW 01 sekaligus pembagian palstik polybag untuk memilah sampah yang anorganik dengan yang organik. Dimaksudkan agar yagn organik silahkan dibuang ke TPS sedangkan yang anorganik diserahkan ke pengelola bank sampah. 3. Penyuluhan langsung ke rumah-rumah yang sekiranya bersedia untuk melakukan pemilahan secara individu. 4. Meminta bantuan pengangkut sampah setempat untuk memilah yang organik dan anorganik. Dan memberikan profit sharing atas bantuannya jika ada. Tahap selanjutnya pada tanggal 21-22 Juli 2016, persiapan pelatihan. Hal yang dilakukan seperti 1. Menghubungi Pelatih sebagai pelatih untuk penyesuaian waktu dan kesempatan untuk pelatihan 2. Menghubungi ibu-ibu peserta pelatihan untuk meluangkan waktu pelatihan yang telah disesuaikan 3. Membeli peralatan yang dibutuhkan serta konsumsi yang sesuai 4. Meminta izin pemilik lokasi yang sekiranya cocok untuk tempat pelatihan 5. Mengumumkan ke masyarakat luas jikalau ada peserta tambahan 6. Menghubungi pihak RW dan karang taruna setempat untuk meminta izin dan kontribusi. Dari program persiapan yang telah dilakukan, kemudian dilaksanakan pelatihan pembuatan kerajinan yang berurutan dalam tabel 2. Pendayagunaan Sampah… Nur Fatoni, dkk. 94 DIMAS – Volume 17, Nomor 1, Mei 2017 Tabel 2 Program pelatihan pelatihan pertama dilaksanakan. Dimana materi yang diberikan adalah pengenalan produk dan bahan yang diperlukan serta penanganan dan persiapan sebelum memulai produksi. pelatihan kedua dilaksanakan dengan agenda pembuatan tempat gelas minuman berbahan dasar gelas minuman plastik. pelatihan ketiga dilaksanakan dengan konsentrasi ke pembuatan tas berbahan dasar bungkus kopi instan. review pelatihan sebelum-sebelumnya ditambah dengan pembuatan bunga berbahan dasar plastik kresek. kampanye pemilahan sampah diadakan dengan maksud seluruh masyarakat RW 01 mampu sadar untuk memilah sampah anorganik dengan sampah organik. PERKEMBANGAN YANG DIALAMI WARGA Ibu-ibu peserta pelatihan menunjukkan adanya perubahan ke arah lebih baik tentang perlakuannya terhadap sampah. Mereka memiliki wawasan akan pentingnya memilah sampah. Mereka memilikii kesadaran ekonomi. Barang yang selama inidibuang ternyata bisa menjadi produk yang bisa dijual dengan harga pantas. Misalnya tempat air minum kemasan bisa dijual sampai Rp Padahal bahan baku sampah yang dibutuhkan hanya 175 ring minuman gelas. Jika ditimbang bobotnya hanya 3 ons. Bahan lain hanyalah benang plastik yang murah. Harga barang dimaksud jika tidak melalui tangan kedua sebagian besar menjadi keuntungan perajin. Margin kentungannya sangat tinggi. Hal itulah yang menjadi daya tarik mereka mengikuti pelatihan dan melanjutkannya menjadi hobi atau bahkan kegiatan tambahan yang menghasilkan uang. Poin-poin perkembangan yang dialami warga RW 01 kelurahan Wonosari Ngaliyan Semarang setelah mengikuti pelatihan adalah sebagai berikut 1. Kesadaran masyarakat tentang sampah dan pemanfaatannya telah meningkat. 2. Volume sampah diperkirakan sudah berkurang sekitar 2 ton/minggu dan lingkungan terlihat lebih rapi. Nur Fatoni, dkk. Pendayagunaan Sampah… DIMAS – Volume 17, Nomor 1, Mei 2017 95 3. Terdapat 5 orang peserta yang sudah mampu memproduksi produk dengan spesialisasi masing-masing dan terus berproduksi. 4. Pengelolaan sampah berbasi sitem bank sampah mulai diterapkan walau masih belum efektif dikarenakan pengelola yang merupakan anggota karang taruna berstatus pekerja dan pelajar. 5. Produk siap jual telah dimiliki hasil produksi sendiri namun jumlah masih sedikit, sehingga belum layak untuk dipasarkan secara besar-besaran KESIMPULAN Sampah adalah bahan sisa yang jika diolah dengan baik atau kreatif dapat bernilai dan merubah nilainya menjadi bukan sampah. program pendayagunaan sampah relatif berhasil walau belum 100 persen berhasil sepenuhnya menurut tim pengabdi. Pendayagunaan sampah jika ditekuni maka dapat memberi kontribusi yang sangat signifikan bagi kehidupan, Lingkungan menjadi lebih rapi, volume sampa yang dibuang terkurangi, kreatifitas masyarakat bertambah serta memperbaiki kondisi perkonomian dan semangat berwirusaha. Hasilnya pun dapat bersanding dengan produk-produk kerajinan lain yang dipasarankan bahkan dengan produk pabrikan. DAFTAR PUSTAKA Chandra, Dr. Budiman. Pengantar Kesehatan Lingkungan. 2007. Jakarta Penerbit Buku Kedokteran Hartono, Rudi. Penanganan dan Pengelolaan Sampah. Penebar Swadaya UU No. 18 Tahun 2008 Wirjoatmodjo,Nuning dan Fardah Kecil Untuk Lompatan Besar. 2004. UNESCO Jakarta Office Yuwono,Rudi et. al. Kalau Sulit Dilawan, Jadikan Kawan. November 2007. Kelompok Kerja Air Minum dan Penyehatan Lingkungan AMPL Pendayagunaan Sampah… Nur Fatoni, dkk. 96 DIMAS – Volume 17, Nomor 1, Mei 2017 Environmental Services Program. Comparative Assessment on Community Based Solid Waste Management CBSWM – Medan, Bandung, Subang, and Surabaya. November 2006. Development Alternatives, Inc. for USAID ResearchGate has not been able to resolve any citations for this has not been able to resolve any references for this publication.
Jawaban: Mengelola sampah dapat dilakukan dengan cara pengurangan dan penanganan. Pengurangan sampah dilakukan melalui prinsip 3R (Reduce, Reuse, dan Recycle) yaitu pengurangan sampah, penggunaan kembali sampah dan pendaur ulangan sampah. a. Pembatasan timbulan sampah /pengurangan sampah.
Limbah keras. Foto PixabayLimbah merupakan sisa sampah produksi yang dihasilkan industri atau rumah tangga. Masyarakat pada umumnya menghasilkan buangan berupa limbah dalam kegiatan sehari-hari. Salah satu jenis limbah adalah limbah keras yang memiliki bentuk keras, padat, tidak mudah berubah bentuk, dan tidak mudah sifatnya, limbah keras dibedakan menjadi dua, yaitu limbah keras organik dan anorganik. Limbah keras organik adalah limbah keras yang berasal dari alam. Contohnya yaitu sisik ikan, tulang hewan, cangkang kerang laut, tempurung kelapa, dan limbah keras anorganik adalah limbah yang berasal dari bahan kimia tidak terbaharui dan berpotensi menjadi polutan. Contoh dari limbah ini adalah plastik, pecahan keramik dan kaca, botol kaleng, dan bentuknya, limbah harus diolah dan dikelola agar tidak menimbulkan masalah baru bagi masyarakat. Perwujudan limbah keras yang sulit untuk dikelola harus dimaksimalkan sebisa mungkin untuk mengurangi tumpukan sampah. Oleh karenanya, dibutuhkan tangan kreatif untuk dapat merubah limbah keras menjadi barang yang bisa salah satu bentuk limbah keras yang tidak dapat diurai. Foto PixabayPemanfaatan Limbah Keras Untuk KerajinanBagi para pecinta seni, limbah keras dapat dijadikan sebuah barang kerajinan yang memiliki nilai guna. Proses pengolahannya dibutuhkan ketelitian dan kesabaran sehingga menghasilkan barang baru di kerajinan bahan limbah keras harus menerapkan sistem upaya 3R Reduce, Reuse, Recycle. Proses ini diperlukan untuk meminimalisir sampah yang dihasilkan dalam proses produksi keras yang dapat didaur ulang antara lain cangkang kerang, sisik ikan, tempurung kelapa, botol plastik, dan sebagainya. Jika dinilai tidak layak pakai, maka limbah dapat dibakar. Jika dinilai masih memiliki nilai guna, maka akan dibentuk dan dibuat kerajinan yang akan menjadi nilai ekonomis di kerajinan yang dihasilkan dari bahan limbah keras yaituVas bunga dari bambu atau kayuOrnamen hias dari batu alamKerajinan cangkang kerangKerajinan dari sisik dan tulang ikanMangkok dari tempurung kelapaTas dari plastik atau karungOrnamen dari pecahan kaca
. 320 209 292 299 239 253 381 44

terangkan tentang recycle menjadi kerajinan